Focus Group Discussion Perpustakaan Tahun 2024

Kegiatan diadakan di Dacozta Coffee dan dihadiri 35 pemustaka yang merupakan representatif dari Duta Baca, pelajar dan pengelola perpustakaan SD, SMP, SMA, mahasiswa, perpustakaan mitra TPBIS, komunitas literasi dan masyarakat umum.

FGD dilakukan dengan metode yang berbeda, melalui dinamika dan diskusi kelompok yang dipandu langsung oleh Kepala Disperpusip, Nurwiyono Slamet Nugroho, S.Pd, M.Pd. Metode ini, di mata peserta dirasa lebih efektif karena dapat menggali permasalahan tentang pembangunan literasi masyarakat, serta mampu mendorong peserta menyampaikan ide dan gagasan secara serius tapi santai.

Permasalahan paling kritis yang dihadapi saat ini adalah semakin rendahnya minat baca masyarakat akibat globalisasi. Masalah lain yang menjadi perhatian para pemustaka ini adalah masih kurangnya fasilitas yang disediakan perpustakaan terutama bagi difabel, perpustakaan merupakan tempat yang membosankan, aplikasi iMagelang yang belum nyaman pemakaiannya, dan kurangnya jam pelayanan perpustakaan umum.

Solusi yang diusulkan antara lain: peningkatan fasilitas perpustakaan, penambahan jam layanan, peningkatan kualitas aplikasi iMagelang, penambahan koleksi buku dan menyelenggarakan kegiatan sejenis fun science atau literacy adventure di perpustakaan untuk menarik minat masyarakat.

Sekretaris Disperpusip, Veronica Kartika Indrawati, S.Sos, MA, M.Ec.Dev saat menutup acara mengungkapkan DISPERPUSIP akan berupaya untuk mewujudkan segala masukan yang disampaikan pada FGD ini. Pentingnya dalam upaya peningkatan minat baca masyarakat, perlu dilakukan dengan cara yang lebih kreatif ditengah perkembangan teknologi informasi.

Salam Literasi!!!

 

(Mungki)