Acara dilanjutkan dengan penandatangan dokumen komitmen Pemangku Kepentingan Kota Magelang untuk mendukung Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TBPIS). Sebelum ditandatangani seluruh pemangku kepentingan yang hadir, dokumen dibacakan oleh perwakilan pemangku kepentingan, Bpk. Edi Hamdani selaku Ketua Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Pemangku kepentingan yang hadir dan menandatangani komitmen antara lain Kepala OPD terkait, pelaku usaha, akademisi, penerbit, komunitas Literasi dan media massa. Penandatanganan ini sebagai bukti komitmen adanya dukungan membangun sinergi antar pemangku kepentingan dalam mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial guna menyejahterakan masyarakat.

Ahmad Aziz mengutarakan bahwa Lintang dapat menjadi sarana tepat untuk akses informasi kepada masyarakat melalui sumber daya koleksi, informasi maupun pelatihan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Acara berlanjut dengan Focus Discussion Group (FGD) dengan pemaparan materi oleh

1. Nurwiyono Slamet N (Kepala Disperpusip) yang membawakan materi Lintang dan aplikatif bisnis

2. Arif Fikria Niagasi (akademisi) dengan materi Pentingnya Literasi dalam Pengembangan Kewirausahaan

3. Kristali Vega Hornblenda (enterpreneur) membawakan materi Penggunaan AI dalam Mendukung Wirausaha

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membangun sinergi guna membentuk karakter gemar membaca, menumbuhkan kreativitas, inovasi dan kemandirian dalam upaya mewujudkan masyarakat Kota Magelang yang cerdas, maju dan sejahtera.

Salam LINTANG, Salam LITERASI!!!

 

(Mungki)