Cherise masih duduk di bangku SMP dan tinggal di pondok, berhasil membuahkan buku berupa novel. Di tengah padatnya aktivitas pendidikan agama di pondok, Cherise tetap produktif berliterasi. Dibawah bimbingan gurunya, Titin Widyawati bersama-sama meluangkan waktu menjalin kata demi kata hingga masing-masing melahirkan novel berjudul TAKDIR TERBAIK dan MEMORI.